Home » » Api Kehidupan

Api Kehidupan

Api Kehidupan - Ketika malam beranjak semakin kelam hingga kegelapan menyelimuti alam dan ketika cahaya bulan dan bintang tak kuasa lagi menerangi. Begitu gelapnya hingga seakan tidak ada harapan untuk menemukan cahaya lagi. Saat kegelapan meraja dan hawa dingin menyelimuti alam, tiba-tiba secercah cahaya kuning keemasan menyeruak dari ufuk timur.

gambar matahari terbit

Dengan pelahan menerangi dan memberi kehangatan pada alam, mengusir gelap dan menggantinya dengan terang. Cahaya sang surya dengan perkasa merobek gelapnya malam menerangi alam dan menyalakan api kehidupan bagi mahluknya, menyisakan titik-titik embun yang menguap pelahan.

Kokok ayam jantan menjadi pertanda akan hadirnya terang disusul gema adzan subuh yang membangunkan dan memanggil manusia untuk bersimpuh di hadapan sang Pencipta lalu memulai kehidupan di hari yang baru. Ada yang bangun lalu tidur lagi, ada juga yang menjalankan ajakan sholat dan banyak yang masih tetap lelap di pembaringannya.

Kala fajar menjelang, sang Bagaskara bersinar lembut dan hangat, kehangatan sinarnya memulai kehidupan baru, mengawali hari baru dan  membangkitkan kembali api semangat bagi manusia serta menggugah harapan untuk berjuang dalam hidupnya.

Sang bagaskara terus berjalan, semakin lama sinarnya berubah menjadi panas, hingga tengah hari teriknya terasa membakar, menghanguskan kulit. menandakan semangat yang menyala nan mampu membakar kesulitan, hambatan dan kesengsaraan manusia.

Semakin sore, sinarnya mulai meredup, pelahan ia membaringkan dirinya di tempat peraduannya digantikan kegelapan. Menandakan waktu bagi manusia untuk bersiap diri menghadapi gelapnya malam, mendekat kepada Penciptanya untuk menyambut hari esok.

gambar matahari terbenam

Begitulah yang terjadi di dalam diri manusia, saat fajar menjelang, tumbuh benih semangat di dalam dadanya yang pelahan mulai bangkit lalu menjadi api kehidupan yang menyala-nyala. Saat inilah peluang untuk menciptakan karya, membangun prestasi dan mendirikan ambisi.

Hingga senja datang, saat bara itu mulai meredup dan akhirnya padam. Perlahan kita melepaskan semua ambisi, semua keinginan di dalam diri untuk menyambut gelapnya malam, waktu untuk merebahkan diri sambil melakukan koreksi diri.

Keinginan, 'krenteg' atau niat adalah percikan api di dalam diri manusia yang akan terus menyala atau menguap kemudian padam.

gambar percikan api

Niat atau keinginan yang diwujudkan bagaikan api yang akan terus menyala dan akan padam apabila tidak dilaksanakan.

Jika semua niat atau keinginan dalam diri manusia sudah padam dan sudah tidak ada lagi maka akan mati manusia tersebut, mati dalam hidup atau mati sebenarnya.

Kisah Nabi Yunus di dalam perut ikan hiu memberikan gambaran betapa api kehidupan berupa harapan dan sandaran keyakinan terhadap Pencipta mampu mengeluarkannya dari perut ikan hiu. Tanpa pertolonganNya, maka hanya dengan sekali tarikan nafas saja, Nabi Yunus akan diproses menjadi makanannya.

Pada saat itu, siapakah yang mampu menolongnya?

Hanya Tuhan sang Maha Penolong yang mampu melakukannya. Maka Nabi Yunus membulatkan keyakinan lalu berdoa memohon pertolonganNya.

Ditengah menghadapi kesulitan hidup, saat menghadapi permasalahan atau sedang mengalami bencana sebaiknya manusia jangan mati harapan, mati semangat karena Tuhan melayani umatNya.

Tuhan sesuai dengan prasangka hambaNya.

Jika hamba berprasangka buruk maka akan buruklah Tuhan bagi hamba itu sebaliknya jika hamba berprasangka baik maka akan baiklah Tuhan bagi manusia itu.

Tuhan adalah dzat yang Maha Kaya, Maha Pengasih dan Penyayang. Dan Tuhan mencukupi dan melayani hambaNya.

Sebagai hamba sebaiknya mau mengerti akan kasih sayangNya, lalu men-sykurinya walaupun semampunya saja.

Demikian sekelumit ulasan tentang Api Kehidupan. Semoga bermanfaat mengentaskan hati dan fikiran dari kegelapan.


 

0 komentar:

Posting Komentar