Home » » Adipati Karna

Adipati Karna

Adipati Karna adalah nama tokoh pewayangan, yang merupakan saudara tua para Pandawa, namun berpihak kepada Kurawa yang telah menolongnya. sehingga pada saat terjadi perang Baratayuda, Karna harus berperang melawan saudaranya sendiri.

Karna adalah anak dari Dewi Kunti hasil pemujaan Betara Surya, sang dewa matahari. Karena  rasa malu kemudian bayi karna dibuang ke sungai dan ditemukan seorang sais kereta bernama Adirata. 

Setelah tumbuh dewasa Karna ikut ke kerajaan Astina, melihat adu tanding antara Pandawa melawan Kurawa yang dimenangkan Pandawa. Arjuna sebagai ksatria yang mendapatkan nilai tertinggi di setiap perlombaan.
adipati karna
Karna yang sejak semula menyaksikan acara itu, merasa panas hati melihat kesombongan dan keangkuhan Arjuna. Sehingga dengan nekad Karna menantang Arjuna untuk adu tanding dalam ketrampilan keprajuritan dengan dirinya. Tantangan Karna ini ditolak Arjuna, karena sebagai seorang putra raja Arjuna merasa dirinya tidak pantas melayani tantangan Karna yang hanya anak seorang sais kereta.

Tantangan Karna itu memang mengejutkan semua orang, termasuk para Kurawa. Duryudana, si Sulung dalam keluarga Kurawa segera memanfaatkan peristiwa itu. Dengan pengaruh yang dimilikinya selaku putra Prabu Drestarastra, saat itu juga Duryudana mengangkat Basukarna sebagai adipati di Kadipaten Awangga. 

Dengan kedudukan Karna sebagai seorang adipati, tidak ada lagi alasan bagi Arjuna untuk menolak tantangan itu. Adu tanding pun dimulai. Dan ternyata keduanya sama kuat dan sama mahirnya. Resi Krepa dan Begawan Drona akhirnya memberikan penilaian tidak ada yang kalah dan tak ada yang menang. Keduanya seimbang sama kuat.

Dewi Kunti yang menyaksikan acara pertandingan itu, saat itu sudah yakin benar bahwa Karna sesungguhnya adalah anak sulungnya, yang belasan tahun sebelumnya dihanyutkan di sungai. Selain wajahnya yang amat mirip dengan Arjuna, gerak-gerik Karna boleh dibilang sama dengan Ksatria Panengah Pandawa itu. Lagi pula. dari telinga Karna memancar sinar kemilau Anting Mustika yang telah menempel sejak dilahirkan. Namun untuk segera mengakuinya sebagai anak,ia merasa malu.

Karna sempat pula berguru pada seorang brahmana sakti bernama Rama Parasu alias Rama Bargawa. Sesudah mewariskan berbagai ilmunya, barulah Rama Bargawa sadar bahwa Karna sebenarnya bukan dari golongan brahmana, melainkan seorang ksatria. 

Penyamaran Basukarna ini terbongkar manakala Rama Bargawa tidur berbantal paha muridnya. Saat itu seekor ketonggeng, sejenis kalajengking berbisa, menyengat paha Basukarna. Namun untuk menjaga jangan sampai gurunya terbangun, dengan sekuat tenaga Karna menahan rasa sakit yang alang kepalang itu, sehingga keringatnya bercucuran. Rama Bargawa justru terbangun ketika peluh Karna menetes ke wajahnya. Sewaktu tahu apa yang terjadi, sadarlah Sang Guru bahwa muridnya itu tentu berasal dari golongan ksatria. 

Hanya seorang ksatria yang tangguh sanggup menahan rasa sakit yang demikian hebat. 

Karena merasa ditipu, dengan marah Rama Bargawa mengucapkan kutukannya: Kelak dalam Baratayuda, pada saat yang genting yang menentukan hidup atau mati, Karna akan lupa bunyi mantera ilmu Bramastra

Dan, ternyata, kutukan itu terbukti.

Demikianlah, hari itu Karna kehilangan dua pusaka yang merupakan perisai dirinya, tetapi mendapat pusaka pengganti sebuah senjata pamungkas. Sehari menjelang Baratayuda,karna akhirnya berperang dipihak kurawa sebagai ksatria yang membela negaranya dari penjajah bukan sebagai pembela keangkara murkaan.

Menurut salah satu versi Mahabarata di India, Basukarna gugur karena siasat licik Kresna. Waktu itu salah satu roda kereta perang Karna terperosok ke dalam lumpur. Karna lalu melepaskan seluruh senjatanya, turun dari kereta, kemudian mencoba mendorong kereta itu untuk membebaskan roda kereta yang terbenam di lumpur. Pada saat itu Kresna memberi isyarat, agar Arjuna melepaskan anak panahnya. Jadi, Karna terpanah dalam keadaan tidak bersenjata; sesuatu yang sebenarnya terlarang dalam Baratayuda.

Baca juga : Gatotkaca Gugur

0 komentar:

Posting Komentar